Our Journey to The Future

Our Journey to The Future

Senin, 28 April 2025

Tuban

Bismillah...

Alhamdulillah, Ramadhan 1446 Hijriah kemarin, menandai sudah 10 kali Ramadhan kami lalui di sebuah kota kecil bernama Tuban.

kota kecil yang berjarak sekitar 103km dari kota Surabaya. Kota wali (katanya), kota legen, minuman dari pohon siwalan, yang rasanya manis sedikit pahit, dan jika dibiarkan beberapa hari maka akan terfermentasi dan menjadi tuak atau toak, yang berdasarkan hasil googling, mempunyai kadar alkohol sekitar 5%, bisa lebih jika bertambah waktu.


Berdasarkan pengamatan pribadi, perekonomian Tuban disokong oleh adanya beberapa industri cukup besar, seperti pabrik semen, lalu ada TPPI, kemudian yang baru masuk adalah pertamina, kemudian ada PLTUTanjung awar-awar.

Industri ini sepengamatanku, cukup menyokong perekonomian di Tuban.

10 tahun lalu saat aku pertama kali mendaratkan kaki ku di Tuban, kota ini cukup sepi. bahkan saat itu, kami datang saat Ramadhan, dan kami kesulitan mencari warung untuk membeli makan.

Ba'da Isya kondisi pusat kota sudah menunjukkan penurunan aktifitas. tak banyak kendaraan yang lalu lalang. membuatku membatin, 'Kota iki kok koyo kota mati'

Alhamdulillah perlahan-lahan Tuban mulai menggeliat dan semakin maju dan ramai.


Sejak kepemimpinan bupati baru yang tergolong masih muda. cukup banyak perubahan yang aku rasakan, terutama dari segi fasilitas. yaa khas anak muda ya. apalagi sekarang sedang zamannya untuk bermain di sosial media dengan menampilkan kecantikan kota. dan itu yang aku rasakan sedang diusahakan oleh mas bupati.

Beliau mempercantik taman-taman yang sebelumnya kurang begitu terawat. dan menjadikan Tuban saat ini sangat mengakomodasi warganya untuk banyak memanfaatkan bermain di taman-taman.
Di akhir pekan bisa dipastikan salah satu taman, yaitu taman Adipraya akan dipenuhi masyawakat untuk sekedar duduk-duduk bersama keluarga. piknik. foto-foto sekaligus angon bocah.

meski tetap saja disayangkan sampah-sampah masih suka terlihat bertebaran, lalu lelaki-lelaki egois yang masih tetap merokok di taman yang banyak anak. Astaghfirullah.


Ini adalah salah satu sudut di taman Abirama, yang sebelumnya hanyalah rest area yang mangkrak, sekarang yaa lumayan lah sudah bagus. Katanya sih kalo malam lumayan rame. warung-warung yang ada juga bukanya sore menjelang malam. 


Segini dulu sedikit cerita tentang Tuban. meski sayang sekali aku baru ingat blog ini setelah aku akan meninggalkan kota kecil ini. 

Tuban dengan segala keunikannya, akan selalu mengisi satu relung hatiku.




Rabu, 16 April 2025

Mengikhlaskan hati

Bismillah..

Saking lamanya aku nggak post di sini, banyak hal sudah terjadi. dari post beberapa tahun terakhir, aku bercerita kami yang pindah ke kontakan baru. dan dari kontrakan baru itu, sekitar 2 tahun kemudian kami alhamdulillah membeli sebuah rumah, yang nggak terlalu jauh juga dari kontakan lama kami. 


Rumah ini insyaAllah menjadi rumah kedua kami. rumah yang sederhana, namun alhamdulillah kami bisa melalui sampai sekitar 8 tahun di rumah ini. 

Rumah yang menjadi saksi banyak perjalanan cerita keluarga kami. Rumah yang kami isi pelan-pelan, seadanya uang. meski ya tidak estetik seperti rumah orang-orang, tapi alhamdulillah kami mencintai rumah ini, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Namun beberapa bulan lagi, kami harus meninggalkan rumah kecil ini. meninggalkan semua kenangan disini. meninggalkan kenyamanan kami, sahabat-sahabat kami, majelis ilmu kami. 

InsyaAllah kami akan back for good ke Surabaya.

Berat. sungguh berat. buatku, buat anak-anak. Kami sudah memiliki banyak sahabat disini, kami benar-benar menikmati hidup yang slowliving disini. tidak terlalu hiruk pikuk. kemana-mana dekat.

But the show must go on. 

Mau tidak mau. meski sedih dan sangat berat hati, namun Bismillah. kami akan mengarungi hidup baru di Surabaya. Semoga Allah berkahi, Allah ridhoi, dan Allah mudahkan segalanya untuk kami sekeluarga.

Fighting, Chayoo, Ganbatte
 

Jumat, 11 April 2025

Kabur aja dulu

 Bismillah..

Beberapa saat lalu, tagar ini ngeboom di jagad dunia maya. digaungkan mungkin oleh orang-orang yang lelah dengan berbagai keajaiban negara ini. 

Berita yang tidak menyenangkan silih berganti menghiasi layar HP (sekarang tipi udah kehilangan pesonanya). belum lagi cerita-cerita para diaspora yang banyak menggambarkan serunya hidup di negara orang. makin-makinlah warga berlomba ingin kabur. meski di circleku sih belom ada cerita yang ngabur beneran. hehehe

Aku pribadi sebagai ibu paruh baya, seolah lelah melihat carut marut negara ini. dari dulu punya keinginan untuk pindah ke negara lain (madinah. Aamin) namun yaa sampai sekarang masih di sini-sini aja.

Usia yang tak lagi muda, suami yang kerjanya masih disitu. kaya yaudah dijalani saja kenikmatan ini. terlebih saat ini banyak PHK dimana-mana. punya pekerjaan saja udah Alhamdulillah. 

Mensyukuri setiap apa yang dimiliki saat ini. sekecil apapun. karena ya nggak tau kenikmatan ini akan bertahan berapa lama.

beruntungnya ditengah berita tidak enak yang menyerbu, lalu datanglah bulan Ramadhan. dan seperti kebiasaanku sekitar 3 tahun ini, setiap memasuki bulan Ramadhan, aku menghentikan kegiatanku buka instagram. sesekali buka namun hanya untuk nyari resep misalnya. selebihnya aku nggak ingin tau, nggak scroll-scroll juga. jadi sebulan itu aku benar-benar tenang, meski sesekali bocoran berita datang dari suami atau sahabat-sahabat. dan aku berusaha sebisa mungkin untuk sekedar, hoo yaa baiklah. lelah, muak. dahlah kuingin jalanin Ramadhan dengan tenang.

lalu Ramadhan berlalu, dan sampai sekarang, aku hanya sesekali buka instagram.

ternyata seriusan libur bersosmed itu bikin hati lebih ringan aja. nggak overthinking mikir keajaiban-keajaiban dunia ini yang makin nggak masuk akal. 

Terus doakan negara ini, doakan pemimpin-pemimpin negara ini. jauhkan negara ini dari orang-orang tamak yang haus kekuasaan dan kekayaan. dan semoga Allah menjauhkan kita dari orang-oang dzalim yang ingin berbuat fitnah kepada kita dan keluarga. Aamin 




Senin, 07 April 2025

Long Time no see

 bismillah.

setelah ratusan purnama, aku baru ingat kalo aku punya rumah disini, yang ternyata masih tetap eksis meski sudah bertahun-tahun. padahal bahkan multiply aja udah hilang bertahun lalu. masya Allah. 

jadi mari kita kembali aktifkan blog ini (semoga istiqomah)


first thing first. Taqobalallahu minna wa minkum. semoga Allah menerima semua amalan kita selama bulan Ramadhan lalu. aamin