Our Journey to The Future

Our Journey to The Future

Sabtu, 14 Januari 2017

Kos tiga bersaudara

Bismillah...

Ja sayoonaraa...
Terima kasih atas 1,5 tahun yang sangat menyenangkan di kos ini.
Terima kasih sudah memberi kehangatan pada pendatang baru seperti kami.
Mendapat saudara baru di kota yang belum pernah kami datangi sebelumnya.
Saudara-saudara baru yang sangat baik.
Terima kasih sudah memberi banyak memori indah, termasuk tempat kami menambah anggota keluarga, dari berempat menjadi berlima ;)

Saatnya kami melanjutkan gelar kontraktor kami dengan menempati rumah ke 6.

Kamis, 22 Desember 2016

Apa kabar adek Nifa?

Bismillah

Alhamdulillah adek nifa sudah 7bulan.
Perkembangannya sampai hari ini, udah makin cepet ngesotnya.
Masih suka pose yoga 😁
Masih suka gaya ongkong-ongkong
Mulai belajar duduk, meski masih harus didudukkan, dan masih belom jejeg. Miring kesana sini, tau-tau nyusruk 😁

Trus mpasinya masih kombinasi antara blw dan spoon feeder.
Kenapa spoon feeder, karna kadang emaknya suka males ngukus ngukus 😛
Jadi beberapa kali pake nasi benyek sama sayur yang sedang dimasak untuk keluarga hari itu.
Jadi dek nifa ngikutin menu makannya orang dirumah. Biar ga rempong emaknya. Hihihi.

Alhamdulillah lancar makan dan pup nya.
Belom ada tanda-tanda alergi makanan tertentu.

Apa lagi ya...

Oia sudah mulai ngoceh. Ba ba ba semacam itu.
Kadang kedengeran seperti ngomong bapak. Tapi ya mungkin karna ucapan paling gampang kali ya. Hehe.

Trus trus sekarang udah susaahh banget ditinggal.
Liat emaknya pake jilbab udah rewel aja.
Ditaruh carseat juga udah mulai protes.
Paling anteng ya kalo diajakin naik motor. Mungkin karna sliyut2 angin dan posisi digendong pulak kali ya 😅😅

Ya segitu dulu rekap cerita perkembangan adek nifa ❤❤

Senin, 19 Desember 2016

Bismillah..

Ada perasaan sedih, ketika akhirnya kami mutuskan untuk mengontrak rumah, dan meninggalkan kos-kosan mungil ini.
Terlebih, sejak datang ke Tuban, kos-kosan ini banyak memberikan warna di kehidupan kami, sampai dengan bertambahnya anggota keluarga kamipun ya di kos ini.

Waktu berlalu dan satu per satu tetangga kos mulai pindah. Berganti dengan wajah-wajah baru.

Yah begitulah hidup. Tak pernah terdiam. Selalu berputar.

Ahhh mungkin saya sedang baper-bapernya. Hihi.

Kalo dihitung-hitung, nantinya rumah kontrakan kami akan menjadi rumah ke 6 yang kami tempati sejak pertama kami hidup bersama.
Kos-kosan pasir angin cileungsi - rumah kontrakan limus pratama cileungsi - rumah kami di setu bekasi - rumah sukodono - kos-kosan bukit karang tuban dan rumah kontrakan yang baru nantinya.

Ternyata berwarna juga hidup kami. 9 tahun pernikahan, 3 anak, dan 6 rumah. Hihihi

Semoga rumah kontrakan baru kami menjadi berkah. Amin ❤❤❤

*gonna miss this place 😢😢😢

Jumat, 16 Desember 2016

Mencari rumah

Bismillah..

Sudah beberapa hari ini aku dan suami menyusuri gang demi gang untuk mencari rumah kontrakan.

Sebenarnya, kontrakan kami masih sampai bulan agustus tahun depan. Tapii semakin hari terasa semakin sumpek.
Ya maklumlah wong kontrakannya cuma secuplik, yang terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, dapur dan kamar mandi.

Sebenernya kerasan banget sama kontrakan yang sekarang. Cumaaa yaa harus sadar diri, anak-anak mulai gede. Mulai banyak barangnya. Juga harus mulai belajar tidur sendiri.
Belom lagi kalo orang tua datang berkunjung. Masa ya terus-terusan ditidurkan dilantai 😅😅

Berawal dari ketidaksengajaan kami melihat sebuah rumah dengan tulisan dikontrakkan. Berlanjut dengan tanya harga yang ternyata tak semahal seperti yang selama ini kami dengar.

Jadilah diniatin liat rumahnya yang ternyata gedeee dengan 5 kamar tidur 😁😁

Setelah itu kok jadi semangat nyari rumah kontrakan lainnya.
Dan ternyata susah juga nyari kontrakan ya sesuai keinginan. Ukuran rumah udah sesuai, harga dah cucok, eh dapurnya minimalis banget, sementara barang dapurku bejibun. Udah cocok dapur, tapi kamar mandi kurang oke.
Hihihi

Semoga secepatnya dapet yang sesuai. Aminnn

Rabu, 14 Desember 2016

Operasi amandel

Bismillah..

Akhirnya posting lagi.
Agak susah juga posting blog pake hp. Hiks..
Kirim via email, kalo foto lebih dari 2 suka nyangkut di outbox dan ga kekirim-kirim. Bikin kzl deehh 😅

Jadi sekarang postingnya pake satu foto aja lah biar ga terlalu berat.

Selasa minggu lalu tanggal 6 desember 2016, akhirnya amandelnya kakak dina diambil juga.
Serba dadakan sih. Karna rencananya diambilnya setelah EAS. Tapi setelah dipikir-pikir dan konsul ke dokter, akhirnya diputuskan persis setelah ulangannya selesai langsung operasi.

Jam 8 pagi kakak sudah berangkat ke RS bareng ayah. Aku masih standby di rumah ngurus anak-anak dulu sekalian nyusuin dan ninggal ASIP untuk nifa.

Jam 10 aku nyusul ke RS, dan ternyata mereka masih nongkrong di klinik umum sambil nunggu hasil tes alergi.

Kakak masih santai sambil main figurine little pony. Masih ketawa-ketawa juga.
Sementara emaknya setres dan mules-mules 😅😅

Jam 12 kami diantar ke ruang operasi.
Karna hanya boleh ditemani satu orang saja selama proses nunggu masuk ruang operasi, jadilah si ayah yang nungguin. Aku ga sanggup 😥

Udah nongkrong diluar sekitar setengah jam, eh ternyata masih antri tuh ruang operasi. Baru jam 1 ayah keluar dan bilang kalo dina sudah masuk.
Tambah mules deehhh..

Sekitar 1 jam sampai akhirnya kami dipanggil untuk nemani dina yang sudah mulai gelisah bangun dari bius.
Mulai cranky, mewek-mewek sambil bolak balik kaya mau muntah gitu.
Dan aku langsung drop pas ga sengaja liat dalam mulutnya yang masih merah (ya iyalaahhh wong baru operasi 😂)
Akhirnya pindah posisi diatas kepala dina. Biar ga makin stres.
Ngelus-ngelus sambil bilang sabar ke dina yang mulai panik kenapa lehernya ga enak.

Sekitar jam 3 baru dina bisa dipindah ke kamar. Dan aku balik ke rumah untuk ngurus anak-anak.

Di sisa hari itu dina lebih banyak tidur. Mungkin sisa biusnya masih ada. Beberapa kali nangis. Dan mulai belajar minum air putih dan susu.

Nginep di RS selama 2 malam. Alhamdulillah proses penyembuhan lumayan cepat. Esoknya pasca operasi, sudah mulai belajar makan bubur. Dan karna emang ga kebiasa makan bubur, dina dah rewel minta nasi 😂😂

Alhamdulillah sampai hari ini, meski proses penyembuhan masih berjalan, dan makanan masih dibatasi nggak boleh gorengan, tapi napsu makannya makin menggila. Dikit-dikit laper.
Hihihi alhamdulillah. Semoga aja badannya bisa jadi sedikit gemuk.

Oiaaa, ada perubahan suara. Perasaan suaranya jadi lebih kecil dan cempreng gitu 😅

Mudah-mudahan pasca operasi amandel, kakak dina semakin sehat yaaa. Aminn..amin..

Kamis, 03 November 2016

Hidup dirantau

Bismillah...

Alhamdulillah sudah sekitar setahun setengah hijrah ke kota kecil bernama Tuban ini.

Hijrah dari perkotaan yang penuh dengan hiruk pikuknya, keramaiannya, kemacetannya, pindah ke kota kecil yang bebas macet, kemana-mana dekat, dan bebas mall. Aman lah buat dompet si emak 😂😂

Salah satu hal yang paling aku syukuri ketika pindah kesini adalah, bisa bertemu dengan orang-orang baru yang alhamdulillah baik-baik.
Sebagai sesama perantauan, ketemu tetangga yang baik adalah berkah luar biasa. Secara jauh dari saudara dan keluarga, satu-satunya yang bisa dimintai pertolongan ketika kita butuh adalah tetangga. Jadi bener-bener bersyukur deh.

Tetangga-tetangga ini asalnya macem-macem. Ada yang dari depok, jakarta, sampe lampungpun ada.
Dan kalo dari foto diatas, beberapa sudah pindah balik ke kota asal, atau lanjut ke kota persinggahan selanjutnya.

Meski begitu, mereka sudah ninggalin memori indah disalah satu babak hidupku di Tuban ini.

Semoga kalo nanti harus pindah lagi, bisa ketemu dengan orang-orang baru yang sama baiknya. Amin...