mamak...

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

She used to be my only enemy and never let me free, 
Catching me in places that I know I shouldn't be, 
Ever other day I crossed the line, I didn't mean to be so bad, 
I never thought you would become the friend I never had, 
Back then I didn't know why, why you were misunderstood, 
So now I see through your eyes, all that you did was love, 


I didn't want to hear it then but I'm not ashamed to say it now, 
Every little thing you said and did was right for me, 
I had alot of time to think about, about the way I used to be, 
Never had a sense of my responsibilty 
Back then I didn't know why, why you were misunderstood, 
So now I see through your eyes, all that you did was love, 
Mama I love you, Mama I care, 
Mama I love you, Mama my friend, 
My friend 

perempuan 3 generasi

mamak,
sosok yang mungkin sangat complicated dalam hidupku.
kami bisa jadi musuh dan kami bisa jadi kawan.

nggak seperti bapak, yang aku lebih mudah bercerita.
mamak, membuat aku berpikir agak lama untuk bisa menuliskan tentangnya.

kami pernah mengalami masa-masa pertengkaran panjang
kami pernah mengalami masa-masa perang dingin yang melelahkan
kami pernah mengalami masa-masa curhat yang penuh air mata.

masa-masa aku kuliah adalah masa pertengkaran panjang dengan mamak.
aku dengan segunung kegiatanku, dan mamak dengan segunung peraturannya.
aku yang mulai merasa ingin bebas, dan mamak yang mengikatku dengan ketat

ada banyak hari, teman-temanku menjadikan rumahku sebagai tempat tidur dan tempat makan.
ada beberapa hari dimana aku harus ngabur nyari tempat bermalam.

egoisme kawula muda bertemu dengan kekhawatiran berlebih seorang ibu
hasilnya adalah kami seperti tom dan jerry, lengkap dengan adegan piring terbang lalu hancur berhamburan.

butuh banyak waktu untuk bisa saling memahami
butuh banyak jarak untuk bisa saling membutuhkan
butuh banyak momen untuk bisa saling menyatakan bahwa kami saling menyayangi


Selamat hari Mamak...