Our Journey to The Future

Our Journey to The Future

Rabu, 28 September 2011

kalo masih ASI, memangnya kenapa????

dan sekali lagi aku mendapat pertanyaan dan tatapan nggak percaya ketika aku bilang kalo dina masih ASI.

'kan sudah dua tahun']

'kan udah gede'

'nggak dikasih susu formula?'

'kasian anaknya kalo nggak dikasih sufor'

yang paling ngeri 'udah nggak ada gizinya tuh'

dan seterusnya dan seterusnya..

awalnya aku cuma senyum-senyum ajah, dan menjawab dengan santai, bahwa aku ingin dina bisa me-weaning dirinya sendiri. karna aku percaya dia pasti ngerti kapan dia mau berhenti nen.

selain itu, aku juga belum siap :D
hihihi..

cuma lama2,kok ya panas juga nih kuping. dan googlinglah saya. dan dapatlah artikel-artikel yang mendukung pemberian ASI sampai 2 tahun

dari http://irmahs.wordpress.com/2009/04/17/asi-di-tahun-kedua-tetap-yang-terbaik/ (hanya wanita.com)


Manfaat Besar ASI di Tahun Kedua

Anda sukses menyusui eksklusif untuk buah hati selama enam bulan dan meneruskannya hingga si kecil berusia satu tahun. Setelah itu Anda merasa cukup dan akan menyapihnya alias menggantikan ASI dengan susu formula. Sebaiknya tunda dulu keinginan ini karena pemberian ASI di tahun kedua kehidupan bayi memberi manfaat ekstra.

Saat menginjak tahun kedua, kemampuan bayi berkembang, seperti merangkak atau belajar berjalan dan memasukkan segala sesuatu ke mulutnya. Akibatnya, bayi akan mudah mengalami infeksi penyakit. Makanya, disarankan ibu tetap menyusui bayi setelah ulang tahunnya yang pertama untuk mempertahankan kekebalan tubuhnya terhadap serangan virus dan bakteri penyebab penyakit.

UNICEF merekomendasikan selain pemberian makanan bergizi seimbang dan imunisasi, bayi usia 12-24 bulan disusui sesering mungkin. Tentu ada alasan kuat kenapa para ibu diimbau untuk menyusui bayinya memasuki tahun kedua. Berikut manfaatnya:

1. ASI di tahun kedua kandungan faktor imunitasnya meningkat

Penelitian menyebutkan zat antibodi tersedia dalam jumlah besar pada ASI selama masa menyusui. Tapi ternyata sebagian faktor kekebalan dalam ASI konsentrasinya meningkat selama tahun kedua dan selama proses penyapihan (weaning).

2. Pemberian ASI setelah bayi 6 bulan cegah risiko alergi dan asma

Salah satu cara terbaik mencegah alergi dan asma adalah menyusui eksklusif selama enam bulan dan meneruskannya hingga si kecil berusia 2 tahun. Memperpanjang pemberian ASI berarti menunda selama mungkin bayi bersinggungan dengan zat penyebab alergi. ASI sendiri membantu mempercepat pematangan lapisan pelindung dalam usus bayi, melapisi usus bayi dan menghalangi masuknya molekul penyebab alergi ke dalam darah bayi serta memberi perlindungan antiradang sehingga menekan risiko infeksi pemicu alergi

3. ASI perkecil risiko sakit anak usia 16-30 bulan

American Academy of Family Physicians melihat anak-anak yang disapih sebelum usia dua tahun meningkat risikonya (AAFP 2001). Penelitian lain menyebutkan anak usia 16-30 bulan yang disusui lebih jarang sakit, kalaupun sakit maka sakitnya lebih singkat dibanding anak sebaya yang tidak disusui

4. ASI dibutuhkan anak yang sakit

UNICEF merekomendasikan anak di bawah tiga tahun yang sakit agar diberi ASI, karena ASI merupakan makanan bergizi yang paling mudah dicerna saat si kecil kehilangan nafsu makan

5. ASI di tahun kedua lebih kaya nutrisi

Penelitian dr. Dror Mandel, dkk, menyatakan ASI dari ibu yang menyusui lebih dari satu tahun kandungan lemak dan energinya meningkat dibanding ASI dari ibu yang menyusui lebih singkat

6. ASI di tahun kedua sumber lemak dan vitamin A tak tergantikan

Berdasar penelitian Adelheid W. Onyango dkk menyimpulkan ASI merupakan sumber lemak dan vitamin A yang tak tergantikan oleh makanan sapihan apapun

Pada tahun kedua (12-23 bulan) setiap 448 ml ASI memenuhi kebutuhan anak :
29% dari kebutuhan energinya
43% dari kebutuhan proteinnya
36% dari kebutuhan kalsiumnya
75% dari kebutuhan vitamin A
76% dari kebutuhan folatnya
94% dari kebutuhan vitamin B-12
60% dari kebutuhan vitamin C

dari http://aimi-asi.org/2010/09/menyusui-lebih-dari-2-tahun/

Alasan pertama: Anak dapat lebih mandiri.

Banyak yang berpendapat bahwa lebih lama menyusui akan menyebabkan anak lebih manja. Pendapat tersebut tentu saja tidak tepat. Anak yang menyapih dirinya sendiri (biasanya pada umur 2 sampai 4 tahun) akan jauh lebih mandiri. Mengapa? Karena ia mendapatkan rasa keamanan dan kenyamanan dari ibunya (ketika menyusu) sampai akhirnya ia berhenti sendiri. Pada saat ia memutuskan untuk berhenti menyusu, ia tahu kalau ia telah melangkah lebih maju. Hal ini pulalah yang menyebabkannya lebih mandiri, karena ia telah dapat mengambil sebuah keputusan besar dalam hidupnya, yaitu berhenti menyusu dan memulai fase baru menjadi mandiri.

Alasan kedua: Anak lebih jarang sakit.

Beberapa referensi tentang hal ini, diantaranya adalah :
The American Academy of Family Physicians menyatakan bahwa anak yang disapih sebelum umur 2 tahun berisiko lebih besar untuk terkena penyakit.
Gulick (1986) menyatakan bahwa anak yang menyusu diantara umur 16-30 bulan lebih jarang sakit dan jikalau terkena penyakit, durasi sakitnya pun lebih pendek.
Goldman 1983, Goldman & Goldblum 1983, Institute of Medicine 1991) “Zat Antibodi banyak terdapat di dalam ASI pada saat menyusu”. Faktanya faktor imunitas meningkat pada tahun kedua dan pada saat menyapih.
WHO menyatakan, “sedikit penambahan pada tingkat menyusui dapat mengurangi tingkat kematian anak dibawah lima tahun sebesar sepuluh persen. Menyusui berperan penting dan terkadang diremehkan pada penanganan dan pencegahan penyakit anak anak.”

Pada saat anak sakit pun, menyusui bisa menjadi peredanya. Dan sang Ibu pasti juga merasa tenang karena membantu penyembuhan sang anak.

Alasan ketiga: Mengurangi risiko alergi.

Banyak penilitian yang menyatakan untuk mencegah alergi dan asma adalah dengan menyusu selama enam bulan eksklusif dan setelah itu tetap melanjutkan menyusu secara jangka panjang.

Alasan keempat: anak menjadi lebih pintar.

Banyak penelitian yang sekarang menyatakan adanya hubungan antara perolehan kognitif (IQ dan peringkat di sekolah) dengan menyusu. Setelah diteliti, semakin tinggi perolehan koqnitif ternyata dibuktikan dengan lamanya jangka waktu menyusu si anak.

Alasan kelima: Anak lebih mudah bersosialisasi.

Anak yang memperoleh kemandirian sendiri tanpa paksaan (dalam arti menyapih sendiri) akan merasa lebih aman dan nyaman daripada anak yang kemandiriannya dipaksakan. Karena rasa aman dan nyaman tersebut, terbentuklah kepercayaan diri sehingga dalam lingkungan barupun anak akan lebih mudah bersosialisasi.

Alasan keenam: Banyak keuntungan untuk ibu.

Beberapa keuntungan untuk ibu yang menyusu anaknya lebih dari 2 tahun yaitu:
mengurangi risiko kanker rahim
mengurangi risiko kanker payudara
mengurangi risiko kanker uterus
mengurangi risiko kanker endometriosis
bagi beberapa wanita dapat menunda kesuburan (dengan catatan blm kembali haid)
melindungi dari resiko osteoporosis
mengurangi resiko Artritis reumatoid (penyakit yang menyerang persendian)
mengurangi kebutuhan insulin bagi wanita yang menderita diabetes
dapat menurunkan berat badan

setelah nemu artikel-artikel diatas, aku benar-benar merasa lega, terutama dibagian yang katanya ASI ku udah ngga ada kandungan gizinya. dan yang katanya bikin anak jadi nggak mandiri.

so, jangan takut untuk terus menyusui si kecil. itu investasi besar.

semakin semangat buat cari tau gimana caranya jadi konselor ASI, habisnya banyak ibu-ibu muda yang kemakan iklan. jadi lebih bangga karna anaknya minum sufor, ketimbang minum ASI.

dah gitu yang bikin bete, mereka menhakimi aku sebagai orang tua yang nggak sayang anak.

masih inget banget ada yang bilang, jangan eman-eman duit, tuh dina juga kurus begitu karna nggak minum sufor.

heloooowwww

biarin ajah anakku kurus. yang penting sehat. makan oke, sayuran oke. aktifitas oke. toh aku juga nggak pernah komen soal anakmu yang ginuk-ginuk sampe susah buat lari, kagak pernah komen saat kamu cerita soal sekaleng susu cuma buat beberapa hari.

anakmu anakmu, anakku ya anakku. nggak usah membanding-bandingkan. toh setiap orang tua pasti selalu berusaha kasih yang terbaik buat anaknya.

Insya Allah sudah punya amunisi kuat buat balesin komentar ibu-ibu usil :P

happy breastfeeding, for better generation :)



10 komentar:

Yudi Darmawan mengatakan...

tapi jaman sekarang emang udah banyak yang gak asi ya mbak..

ketty husnia mengatakan...

aku juga masihh kasih ASI mbak..ini dah mau dua tahun dan ga mau buru2 ngelepas,..terserah anakku aja hehehe
teryata banyak infonya yg aku belum tau..lengkap banget ni mbak..makasih sharenya..:)

Ummi Ita mengatakan...

to yudi : yup..
salah satu faktornya adalah karna kurangnya edukasi masyarakat tentang pentingnya ASI, plus gempuran iklan-iklan susu formula
menyedihkan yaa..
sekarang yang keren adalah, anakmu pake sufor merk apa?
bukannya, masih menyusui nggak?
-miris sekali-

to ketty : alhamdulillah kalo bisa bermanfaat, insya Allah kedepan lebih banyak share juga tentang ASI
semangat yaa. kalo udah dua tahun gini, kudu tutup telinga sama komentar-komentar negatif.
-for better generation-

Tarry Kitty mengatakan...

Hampir semua jd korban iklan ya ampe blng eman segala.

Trnyt asi manfaatnya jauh lbh bnyk dibanding sufor
Makasih infonya mbak ita nyt asi manfaatnya jauh lbh bnyk dibanding sufor
Makasih

Nugroho mengatakan...

Mantab, gan :D

dey mengatakan...

saya aja nyesel mbak, Fauzan ASI cuma 14 bulan, bukan disapih tp krn nyapih sendiri ... Jadi merasa bersalah banget.

Masalah kurus, udah bawaan kali Mbak. Fauzan yg sampe skr selalu minum susu (susu sapi murni, UHT, dll), tetep aja kurus.

Anonim mengatakan...

ntar aku juga mau minta asi ke bunda sampe 2 taun ah... :)

Artineke A. Muhir mengatakan...

ASI memang top ya Mbak...

di Al Qur'an Surat Al Baqarah ayat 233 juga dijelaskan tentang penyempurnaan pemberian ASI sampai umur 2 tahun penuh :)

Konselor ASI aku juga mau Mbak :)

Elsa mengatakan...

aku iri....
hiks

Dija gak dapet ASI

hilsya mengatakan...

walaah.. setuju, udah biarin aja Ta orang mo ngomong apa juga..