Our Journey to The Future

Our Journey to The Future

Rabu, 03 Agustus 2011

Budaya tertib dimulai dari rumah dan diri sendiri


Ketika pakde mengeluarkan keyword untuk aduk kali ini yaitu BUDAYA TERTIB, aku langsung terbayang akan banyak hal tentang budaya tertib.

Apalagi, aku cukup gemas dengan orang-orang yang nggak bisa tertib. Apalagi difasilitas umum.
Dan kalo dirunut,bisa banyak hal yang masuk dalam pelajaran BUDAYA TERTIB bagi masyarakat kita. Mulai dari tertib buang sampah pada tempatnya. Tertib mengantri dan sebagainya.

Tapi setelah aku pikir-pikir lagi, budaya tertib itu sebenarnya datang dari diri sendiri. Ketika diri sendiri belum bisa tertib, ya jangan suruh orang lain untuk tertib.
Kalo belum bisa mengendalikan diri sendiri, ya jangan neriakin orang lain yang main selonong kala antri di kasir
*teguran buat diri sendiri*

Yang paling berperan besar dalam Membudayakan tertib menurutku adalah keluarga. Ketika dari lingkungan sosial terkecil itu, kita sudah bisa tertib, insya Allah akan secara otomatis terbawa ketika kita berada dilingkungan sosial yang lebih besar.

Dan ketika aku sudah sedewasa ini, ternyata aku masih suka tidak tertib.
Masih suka nggak tertib ketika habis menggunakan sesuatu. Sampai pernah ayah marah besar padaku, karna mengulangi kesalahan yang sama. Yaitu tidak mengembalikan satu barang pada tempatnya.

Ahh,,,
Sebenarnya budaya tertib itu hal yang simple ya. Tapi kenapa penerapannya susah sekali??

Dan saat ini, ada satu budaya tertib yang sedang ingin aku giatkan.
Yaitu tertib Sholat Tepat waktu.

Astagfirullah…

Sampai setua ini, aku masiiiihhhhhhh saja suka menunda melakukan kewajiban yang satu itu.
Kala mendengar adzan, selalu saja ada alasan pembenaran untuk menunda sholat.
Yang masih cuci piring, yang masih ngantuk, yang ini dan yang itu.

Astagfirullah..

Semoga dengan menjawab tantangan dari pakde ini, aku bisa bertanggung jawab atas tulisan ini, bertanggung jawab untuk bisa menanamkan budaya tertib sholat tepat waktu. Insya Allah..

11 komentar:

Pakde Cholik mengatakan...

Saya telah membaca artikel diatas dengan cermat
Akan langsung saya catat
Terima kasih atas partisipasi sahabat.
Tak lupa saya mohon maaf atas segala kesalahan lahir dan batin. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Dari Surabaya saya kirim salam hangat

ketty husnia mengatakan...

salam kenal mbak,..wah setuju dg postingannya, mmg semua berawal dr lingkungan terdekat koq,..mau komentarin org kalo keluarga sendiri kacau kan payah banget ya hehehehe

Gaphe mengatakan...

eeuuwh, kadang tertib tuh gampang diucapin, gampang ditulis tapi susah buat dilakuin ya.. apalagi kalo nggak jadi budaya, repot banget. orang sering pengen cepetnya, make jalan pintas. antri aja kadang suka nyerobot.. hehehe..

tapi kalo semua berempati, bisa laah tertib

joe mengatakan...

betul sekali dimulai dari diri sendiri dan dimulai dari sekarang

Artineke A. Muhir mengatakan...

Siip Mbak setuju, mulai dari diri dan keluarga ;)
Jangan 'maling teriak maling' hehe...

Semoga sucses ADUKnya ya Mbak...

Lily Kasim mengatakan...

hehehe..bangsa kita ini kayaknya bangsa yang kurang tertib nomer berapa dunia ya? bener banget...mulailah dari diri sendiri...

bayu hidayat mengatakan...

wih setuju mbak. tertib melakukan solat tepat waktu. itu tertib yang semestinya. wahh mantap nih postingannya. dalem banget

hilsya mengatakan...

aku belum tertib nih.. jadi ga ikutan kuisnya pakdhe.. halaaah, pembenaran diri

tiffa mengatakan...

sukses buat aduk-nya ya.

Lidya mengatakan...

jadi ingat lagunya bimbo bun,sembahyangfardu jangan ditunda..tunda ...

Elsa mengatakan...

amiiiiiiiin amiiiiiiiin........
semoga menang ya Mbak